KONTEN YANG TIDAK BERBOBOT DAN MENGEDUKASI LEBIH DISUKAI OLEH BRAND DAN ORANG BANYAK ??

KONTEN YANG TIDAK BERBOBOT DAN MENGEDUKASI LEBIH DISUKAI OLEH BRAND DAN ORANG BANYAK ??
Design by Freepik


Halo lovers ❤️

Belakangan ini Saya dan suami sering menonton channel youtube SkinnyIndonesia24 yang digawangi oleh kakak beradik Andovi Da Lopez dan Jovial Da Lopez, dimana mereka berdua membuat konten Youtube's Got Talent yang sempat trading di  platform youtube.


Isi dari konten tersebut adalah menghadirkan para konten kreator dari beberapa media sosial dengan menampilkan konten-konten karya mereka dan kemudian di nilai oleh Andovi, Jovian juga bintang tamu.

Konten youtube's Got Talent yang dibuat oleh SkinnyIndonesia24 sebagai karya ditahun terakhir mereka berkiprah di platform youtube selama 10 tahun dan mereka akan berhenti sebagai youtuber pada tanggal 24 Juni 2021 mendatang.

Apa Itu Konten Kreator 

Saat ini banyak sekali bermunculan para konten kreator, dimana semua orang bisa menjadi konten kreator dari berbagai platform digital baik sebagai Youtuber, Vlogger, Blogger, Influencer, Podcaster dan lain-lain.

Konten kreator merupakan sebutan orang yang bekerja dengan membuat suatu konten atau media untuk dibagikan kemasyarakat luas melalui Platform media sosial.

Konten yang disukain orang banyak.

Saat ini banyak sekali konten-konten di media sosial yang tidak mengedukasi & tidak berbobot lebih disukai oleh banyak orang, seperti konten Prank, konten hoax, konten pamer kekayaan dan konten menjadi orang bodoh atau di bully.

Justru konten-konten nyeleneh lebih banyak mendapatkan view, subscribe, like dan comments banyak orang dibandingkan dengan konten yang bermanfaat dan mengedukasi juga berbobot justru tidak mendapatkan apresiasi dan tempat yang layak.

Ini yang menjadi salah satu alasan SkinnyIndonesia24 untuk berhenti berkarya di Youtube yang telah mereka bangun selama 9 tahun dan membuat konten Youtube's Got Talent untuk mengajak para konten kreator untuk membuat konten yang lebih mendidik dan berbobot.


KONTEN YANG TIDAK BERBOBOT DAN MENGEDUKASI LEBIH DISUKAI OLEH BRAND DAN ORANG BANYAK ??
   Design by me



Be A Smart Audience
 
Saat ini masyarakat dapat mengakses berita melalui media online dengan cepat dan efiesien, namun faktanya banyak sekali tayangan atau konten yang disajikan di media online bermuatan kurang mendidik. 

  • Menghindari berita atau konten hoax dengan mencari berita yang valid yang memenuhi komponen 5 W + 1H (what, who, when, where, why dan how) yang dilengkapi dengan foto atau video.

  • Jangan mudah terpengaruh terhadap konten nyeleneh seperti bullying, prank, giveaway, dan lain-lain, karena terkadang hanya settingan untuk menarik audiences.

Be A Smart Brand

  • Brand harus pintar dalam menata konten agar bisa menangkap dan engage dengan audiences yang sesuai dengan target brand.

  • Membuat konten yang mempunyai tujuan dan manyampaikan kejujuran juga otentik yang harus sesuai dengan kepribadian suatu brand, harus terasa nyata dan tidak dibuat-buat dan juga ringan.

  • Membuat konten softselling dengan story telling yang mengedukasi para audiences tentang produk tersebut 

  • Mensponsori konten kreator yang bertalenta yang sesuai kepribadian brand.

  • Sesuaikan konten dengan platform digital, agar konsumen yang dituju tidak salah target.

Semoga artikel yang saya buat dapat memotivasi lovers untuk lebih smart dalam memilih dan membuat konten juga  mengapresiasi konten-konten yang mengedukasi dan bermanfaat.

Salam hangat penuh cinta dan kebahagiaan

❤️ Rizkha Andhini ❤️
















 

Komentar

Ariefpokto mengatakan…
Udah jadi kayak lingkaran setannya sih saat yg unfaedah jadi viral lalu disambut sama brand, jadi yang lain pada ikutan karena liat yg beginian sukses. Pada akhirnya kita mesti berperan aktif nih dengan membuat konten berfaedah nan positive yang akan menarik klien
buat bekerjasama
http://www.inatanaya.com mengatakan…
wah penting banget untuk membuat konten yang mengedukasi bagi pembaca atau audience. Sekarang ini konten yang dibuat asal-asalan yang penting dapat viewer banyak.
Ida Raihan mengatakan…
Miris ya Mbak. Sayangnya terkadang tanpa sengaja, kita juga menjadi salah satu penyumbang view konten konten tidak mendidik itu. Semoga segera bermunculan tandingannya, sehingga masyarakat kita kembali disuguhi dengan info yang bermanfaat dan mengedukasi.
sarrahgita mengatakan…
Betul sekali ga tau kenapa netizen lebih menyukai konten yang cenderung 'kurang berbobot'. mungkin karena pada dasarnya mereka mencari hiburan mungkin ya? padahal internet bisa dimanfaatkan untuk hal yg lebih penting selain sekedar untuk mendapatkan hiburan
Fenni Bungsu mengatakan…
Dianggap tidak berbobot karena adakalanya memang gak asik tapi malah viral, ini sih memang aneh ya
Sekarang mah viral bentar langsung ngehits ya. Yang seperti kemarin itu ngeprank begitu.
Henny mengatakan…
Mmm...miris banget ya kalau semakin banyak brand memilih konten kreator yang hanya mementingkan viralitas dibanding manfaat yang diberikan si kreator. Yang penting viral aja pasti diendorse sama brand.
Aya Choiriyah mengatakan…
Kadang bingun jadi konten kreator, pengen yang edukatif tapi takut ga ada viewrs.. bikin galau
Ririn Erviana mengatakan…
Sekarang saya punya keyakinan bahwa konten berkualitas akan menemukan audiensnya yang loyal dan militan. Mungkin sekarang konten prank banyak diminati, tapi kayaknya gak akan sustain. Karena semakin kesini, orang juga semakin pintar dan nggak mau dibodoh-bodohi. Be smart audiens!
Blogger Tasik mengatakan…
Iya nih betul banget. Kadang konten-konten yang dinilai tidak berbobot selalu memiliki alasan, dan salah satu alasannya mereka bilang "yang penting menghibur"
Ova Forlendy mengatakan…
aku juga sangat suka nontonin channel youtube SkinnyIndonesia24, menghibur dengan cara yang kritis, sayangnya mereka memilih menutup akun mereka. Padahal karya mereka bagus2.

Benar sekali banyaknya informasi yang kita terima kadang kita perlu jeli agar tidak termakan hoax.
Julia.K mengatakan…
Sudah jadi habit masyarakat Indo sebagian besar yang minim edukasi lebih menyukai konten prank, hoax, yang tidak ada edukasinya. Karena dari awal tidak diajarka dan lingkungannya mendukung.
Renayku mengatakan…
Setuju nih. Brand kadang suka maunya dibilang bagus2 aja padahal bagus kan relatif. Mungkin di salah satu konten kreator ga cocok tapi dia tetep kudu bilang bagus karena dibayar hehe..
Irawati Hamid mengatakan…
konten prank tuh benar-benar bikin emosi deh, tapi sayangnya banyak masyarakat kita yang suka konten seperti itu, hiks

Postingan populer dari blog ini

BIJAK MERENCANAKAN KEUANGAN DAN CARA MENDAPATKAN PENGHASILAN TAMBAHAN MELALUI REFERRAL PROGARAM TUNAIKU AMAR BANK

PELUANG MENCARI PENGHASILAN SEBAGAI CONTENT CREATOR HANDAL BERSAMA REVU

MENIKMATI SOUTH KOREA DENGAN TUR VIRTUAL